LAPORAN AKHIR MODUL 3
PERCOBAAN 2
Kondisi yang di pilih yaitu kondisi 2 percobaan 10 dimana ganti LED menjadi Buzzer
Push Button
LED
3. Rangkaian Simulasi [KEMBALI]
//MASTER
#include <SPI.h> //Deklarasi library SPI
#define button 2
char data = "1";
void setup (void) {
pinMode(button, INPUT_PULLUP);
Serial.begin(115200); //untuk memulai serial dengan Set baud rate 115200 untuk USART dan SPI
digitalWrite(SS, HIGH); // disable Slave Select
SPI.begin (); // untuk memulai komunikasi SPI
SPI.setClockDivider(SPI_CLOCK_DIV8); //divide the clock by 8
}
void loop (void) {
char c; // menginisialisasikan variabel C dengan tipe data char
int nilai = digitalRead(button);
if (nilai == 0) {
digitalWrite(SS, LOW); // enable Slave Select untuk menghidupkan dari slave dibuat low karena si slave akan hidup ketika diberi input low karena dari master berlogika HIGH supaya arus mengalir
// send test string
for (const char * p = "1" ; c = *p; p++)
{
SPI.transfer (c);
Serial.print(c); // sebagai penghubung serial monitornya
}
SPI.transfer("1");
digitalWrite(SS, HIGH); // disable Slave Select menggunakan HIGH dikarenkan HIGH bertemu HIGH akan mati
delay(2000);
}
}
//SLAVE
#include <SPI.h> //Deklarasi library SPI
#define buzzer 2
char buff [50]; // untuk menginisialisasikan variabel buff pada spi.h tinggal tambahkan library
volatile byte indx;// tidak ada koma
volatile boolean process;// tidak ada koma dan boolean merupakan tipe data yang akan memilih
void setup (void) {
Serial.begin (115200);// serial begin antara master dan slave harus sama
pinMode(buzzer, OUTPUT); // have to send on master in so it set as output
SPCR |= _BV(SPE); // turn on SPI in slave mode
indx = 0; // buffer empty
process = false;// Ketika dia masuk maka dia akan mati
SPI.attachInterrupt(); // turn on interrupt
}
ISR (SPI_STC_vect) // SPI interrupt routine // fungsi yg digunakan Ketika program sudah berjalan
{ // fungsi yg digunakan Ketika program sudah berjalan
byte c = SPDR; // read byte from SPI Data Register from slave
if (indx < sizeof buff) {
buff [indx++] = c; // save data in the next index in the array buff
if (c == '1') //check for the end of the word
process = true;
}
if (c == '1') { //check for the end of the word
process = true;
}
}
void loop (void) {
if (process) {
digitalWrite(buzzer, HIGH);
process = false; //reset the process
Serial.println (buff); //print the array on serial monitor
indx = 0; //reset button to zero
delay(1000);
}
else
{
digitalWrite(buzzer, LOW);
}
}
Pada rangkaian simulasi SPI, disini kita menggunakan 2 buah arduino dimana yang satu sebagai master dan yang lainnya sebagai slave. Untuk listing program masing-masing arduino dapat dilihat di atas. KEdua arduino ini saling berhubungan melalui pin MISO, MOSI, SCK, dan SS.
PAda saat kita menekan push button, maka nantinya buzzer akan berbunyi selama waktu 2 detik, sesuai yang telah kita buat pada program arduino master. Selanjutnya buzzer akan berhenti dengan selang waktu 1 detik sesuai dengan yang kita buat pada program arduino slave. Buzzer akan berbunyi saat push button nya kita matikan.
8. Analisa
1. Jelaskan transmisi data pada SPI dan gambarkan timing
diagram dari transmisi data pada SPI
Komunikasi data SPI dimulai pada saat master mengirimkan
clock melalui SCK dengan frekuensi lebih kecil atau sama dengan frekuensi
maksimum pada slave. Kemudian, master memberi logika nol pada SS untuk
mengaktifkan slave sehingga pengiriman data (berupa siklus clock) siap untuk
dilakukan. Pada saat siklus clock terjadi transmisi data full duplex terjadi
dengan dua keadaan sebagai berikut:
·
Master
mengirim sebuah bit pada jalur MOSI, slave membacanya pada jalur yang sama.
·
Slave
mengirim sebuah bit pada jalur MISO, master membacanya pada jalur yang sama..
Transmisi dapat menghasilkan beberapa siklus clock. Jika
tidak ada data yang dikirim lagi maka master menghentikan clock tersebut dan
kemudian menon-aktifkan slave.
Gambar timing diangram dari transmisi data pada SPI
2. Bagaimana cara menghubungkan rangkaian SPI saat menggunakan
lebih dari satu slave.
Jawaban :
Pada rangkaian SPI, dapat menggunakan 1 master dengan jumlah
slave yang lebih dari satu. Jadi ketika menggunakan lebih dari 1 slave, maka
hal itu disebut dengan Multiple Slave SPI Mode yang terdiri dari beberapa slave
dengan 1 master. Dimana master tersebut menggunkan beberapa pin atau bisa juga
jalur SS untuk mengakses SPI. Pin tersebut adalah MISO, MOSI dan SCK dari
master yang terkoneksi secara parallel ke beberapa calve device. Kita anggap
terdapat 3 buah slave, maka 3 pin SS dari master pin-nya akan terpisah dan
hanya akan terkoneksi ke pin SS dari setiap slave dan pin SS lah yang akan
bergantian memilih slave. Supaya tidak terjadi tabrakan antar data, maka tidak
boleh memberi logic low “0” kepada pin SS1, SS2, SS3, secara bersamaan.
a. HTML
b. Rangkaian Simulasi
c. Listing Program
e. Datadheet klik di sini
f. Video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar